Lebak jero adalah sebuah desa yang berada di kabupaten Bandung kecamatan Nagreg desa Ciherang, Jawa Barat. Lebak Jero berada di ketinggian +818M diatas permukaan laut. Dikalangan sahabat pecinta kereta api, lokasi ini sudah tidak asing lagi. karena di desa ini juga terdapat sebuah stasiun kereta api yang bernama stasiun Lebak Jero. Selain untuk memotret kereta api, biasanya para pecinta kereta api juga datang hanya untuk melepas lelah. Posisi stasiun yang sejuk dimana pemandangan yang luar biasa juga disajikan di stasiun Lebak Jero. Hanya satu kereta yang berhenti distasiun ini. yaitu KA lokal Cibatu atau yang akrab disebut Si Mandra.
KA 122 Pasundan (kiri) menunggu bersilang dengan KA 89 Malabar Ekspress (kanan)
Banyak sekali panorama-panorama alam yang disajikan di daerah ini. Disisi barat dari stasiun terdapat tikungan besar dan jembatan citiis yang saat ini di bawah jembatan citiis terdapat jalan raya lingkar nagreg yang baru diresmikan. posisi tikungan besar yang dikalangan para pecinta kereta api disebut alpuket ini tidak jauh dari stasiun. kurang lebih jaraknya 1.5 KM dari stasiun lebak jero.
KA 145 Kutojaya Selatan saat melintas tikungan alpuket
Disisi timur stasiun Lebak Jero juga tidak kalah eksotis. 1KM arah timur stasiun atau tepatnya disinyal muka stasiun juga terdapat titik pengambilan gambar yang dalam hal ini bentuk dari rel tersebut membentuk kurva S. Memang di titik ini kita tidak bisa mengambil gambar full rangkaian, tapi kita bisa mengambil gambar kurva S dan perbukitan yang menawan disini.
KA 123 Kahuripan bersiap melintas Sinyal muka
Apabila kita berjalan lagi kearah timur sekitar 1.5 KM, kita juga akan menemukan 1 titik pengambilan gambar yang terletak diantara dua bukit. biasa warga sekitar menyebutnya gunung batu. karena disisi gunung tersebut banyak batuan besar yang menempel disisi gunung tersebut.
KA 6 Argo Wilis melintas gunung batu
Apabila kita melanjutkan perjalanan kearah timur sekitar 1.5KM lagi, kita akan menemukan satu titik yang sangat menawan. yaitu tikungan besar leles. pemandangan yang menawan, udara yang sejuk, dan kereta api yang indah, seakan membius saya untuk mengucap syukur kepada Tuhan karena hasil karyaNya sangat luar biasa indah.
KA 89 Malabar Ekspress saat menaiki bukit
KA 6 Argo Wilis saat menuruni bukit
Banyak warga yang menggunakan jalur kereta api sebagai jalur alternatif untuk menghantarkan hasil bumi mereka. mengapa mereka menggunakan jalur kereta api? bukankah itu sangat berbahaya? Karena tidak ada jalan lagi untuk mereka lewati. daerah perbukitan yang terjal dan banyak tanaman liar dan duri-duri yang tajam. jalur kereta apilah yang menjadi tumpuan mereka.
Seorang anak kecil yang berjalan diatas bantalan kereta api untuk menghantarkan hasil buminya kepada tengkulak
Kiranya sedikit informasi tadi dapat bermanfaat buat sahabat-sahabat yang mungkin baru akan berkunjung kedesa ini. Desa yang tenang, dan damai. Desa yang dimana masyarakatnya hidup dari bercocok tanam. Desa yang saling bergotong royong dan memiliki spirit pekerja keras dan tak kenal lelah.